Al-Hamdulillahi nahmaduhu hamdan katsiiron thoyyiban mubakan fiihi// Ensiklopedi kjali ini kita akan membahas mengenai akal/
Akal berasal dari kata: عَقَلَ – يَعْقِلُ –عَقْلا yang asalnya berma’na “mencegah”// Akal juga memiliki arti yang lain/ di antaranya: mencegah/ melarang/ tebusan//
Sedangkan menurut istilah/ penggunaan akal mempunyai empat ma’na:
Yang pertama: الْغَرِيْزَةُ الْمُدْرَكَةْ / insting atau naluri yang mampu merasa// Yaitu naluri yang dimiliki manusia untuk mengetahui dan memikirkan sesuatu// Sama seperti kekuatan melihat pada mata dan kekuatan merasa pada lidah// Akal adalah obyek taklif (pembebanan ibadah) yang dapat membedakan manusia dengan hewan//
Ma’na yang kedua: الْعُلُوْمُ الضَّرُوْرِيَّةْ/ ilmu-ilmu pasti atau eksakta// Yaitu ilmu yang diketahui oleh seluruh orang berakal/ seperti pengetahuan tentang hal yang mungkin/ yang wajib dan lain-lain//
Ketiga: الْعُلُوْمُ النَّظَرِيَةْ / ilmu-ilmu teoritis/ yang diperoleh melalui penalaran dan pencarian data//
Dan ma’na akal yang kempat: Yaitu Kerja-kerja yang berdasarkan ilmu//
Pengertian akal tadi dapat dirangkum dalam dua ma’na:
Yang pertama: Aksioma-aksioma rasional dan pengetahan-pengetahuan dasar yang ada pada setiap manusia// Dan yang kedua: Kesiapan bawaan yang bersifat insting atau naluri dan kemampuan yang matang//
Akal adalah insting yang diciptakan Alloh سبحانه وتعالى kemudian diberi muatan kepemikiran yang berguna bagi kehidupan manusi yang telah dimuliakan Alloh عزوجل // Alloh تعالى berfirman:
ôs)s9ur $oYøB§x. ûÓÍ_t/ tPy#uä öNßg»oYù=uHxqur Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur Nßg»oYø%yuur ÆÏiB ÏM»t7Íh©Ü9$# óOßg»uZù=Òsùur 4n?tã 9ÏV2 ô`£JÏiB $oYø)n=yz WxÅÒøÿs? ÇÐÉÈ
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam/ Kami angkut mereka di daratan dan di lautan[862]// Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan// (Surat Al-Isro’ ayat 70)
Karena itu tempat akal terletak dalam hati yang merupakan pusat penilaian bagi Alloh تعالى terhadap setiap gerak dan aktivitas manusia// Dalam
öNçlm; Ò>qè=è% w cqßgs)øÿt $pkÍ5
“Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah)”//
Selanjutnya kita berbicara tentang kedudukan akal dalam syari’at Islam
Syari’at Islam memberikan nilai dan urgensi yagn amat tinggi terhadap akal manusia// Hal ini dapat dilihat pada beberapa point:
Pertama: Alloh سبحانه وتعالى hanya menyampaikan kalam-Nya kepada orang-orang yang berakal/ karena hanya mereka yang dapat memahami agama dan syari’at-Nya// Alloh عزوجل berfirman:
3tø.Ïur Í<'rT{ É=»t7ø9F{$#
“…dan merupakan peringatan atau pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai memiliki akal// (Surat Shood ayat 43)
Kedua: Akal merupakan syarat yang harus ada diri manusia untuk dapat menerima taklif (beban kewajiban) dari Alloh تعالى // Hukum-hukum syari’at tidak berlaku bagi orang yang tidak dapat menerima taklif (beban kewajiban)// Dan di antara yang tidak menerima taklif ((beban syari’at) itu adalah orang gila karena mereka kehilangan akal// Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:
رُفِعَ الْقَلَمُ عَنْ ثَلاثٍ وَمِنْهَا : الْجُنُوْنُ حَتَّى
Yang artinya: “Pena (catatan pahala dan dosa) diangkat (atau dibebaskan) dari tiga golongan/ di antaranya: orang gila sampai dia kembali semuh (ya’ni berakal)”// (Hadits riwayat Al-Imam Ahmad)//
Ketiga: Alloh سبحانه وتعالى mencela orng yang tidak memggunakan akalnya// Misalnya celaan Alloh عزوجل terhadap penghuni neraka yang tidak menggunakan akalnya//
(#qä9$s%ur öqs9 $¨Zä. ßìyJó¡nS ÷rr& ã@É)÷ètR $tB $¨Zä. þÎû É=»ptõ¾r& ÎÏè¡¡9$#
“Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala"// (
Dan Alloh عزوجل pun mencela orang-orang yang tidak mengikuti aturan dan hukum Nabi-Nya// Dalam
öqs9urr& c%x. öNèdät!$t/#uä w cqè=É)÷èt $\«øx© wur tbrßtGôgt
"(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"//
Kedudukan akal yang keempat: Penyebutan begitu banyak proses dan aktivitas kepemikiran dalam Al-Qur’an/ seperti: لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَ (mudah-mudahan kalian berfikir)/ أَفَلاتَعْقِلُوْنَ (apakah kalian tidak berakal)/
أَفَلايَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْءَانَ (apakah mereka tidak mentadabburi atau merenungi isi kandungan Al-Qur’an)//
Kedudukan akal yang kelima: Al-Qur’an banyak menggunakan penalaran logika rasional// Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat-ayat:
xsùr& tbrã/ytFt tb#uäöà)ø9$# 4 öqs9ur tb%x. ô`ÏB ÏZÏã Îöxî «!$# (#rßy`uqs9 ÏmÏù $Zÿ»n=ÏF÷z$# #ZÏW2
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Alloh/ tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya// Surat AniNisa’ ayat 82//
öqs9 tb%x. !$yJÍkÏù îpolÎ;#uä wÎ) ª!$# $s?y|¡xÿs9 4 z`»ysö6Ý¡sù «!$# Éb>u ĸöyèø9$# $£Jtã tbqàÿÅÁt
“Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Alloh/ tentulah keduanya itu telah rusak binasa//. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan// Surat Al-Anbiya’ ayat 22//
Dalam
÷Pr& (#qà)Î=äz ô`ÏB Îöxî >äóÓx« ÷Pr& ãNèd cqà)Î=»yø9$#
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?//
Dan kedudukan akal dalamsyari’at Islam yang keenam: Islam mencela taqlid (mengikuti membabi buta) yang membatasi dan melumpuhkan fungsi kerja akal//
#sÎ)ur @Ï% ãNßgs9 (#qãèÎ7®?$# !$tB tAtRr& ª!$# (#qä9$s% ö@t/ ßìÎ6®KtR !$tB $uZøxÿø9r& Ïmøn=tã !$tRuä!$t/#uä 3 öqs9urr& c%x. öNèdät!$t/#uä w cqè=É)÷èt $\«øx© wur tbrßtGôgt
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Alloh”// Mereka menjawab:: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga)/ walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun/ dan tidak mendapat petunjuk?”// Surat Al-Baqoroh ayat 170//
Islam memuji orang-orang yang menggunakan akal nya dalam memahami dan mengikuti kebenaran// Alloh عزوجل berfirman/ yang artinya: “Dan orang-orang yang menjauhi thoghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Alloh/ bagi mereka berita gembira// Sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku/ yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya// Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Alloh petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal// Surat Az-Zumar ayat 17-18//
Demikianlah mengenai akal dan kedudukannya//
اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
Buku Al-Hidayah LESAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar